Artikel KPU Kab. Jayawijaya

BJ Habibie: Presiden Ketiga Indonesia dan Bapak Teknologi Nasional

Presiden BJ Habibie adalah presiden ketiga Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia karena kontribusinya dalam pengembangan industri pesawat terbang dan teknologi nasional. Ia menggantikan Presiden Soeharto pada tahun 1998, di masa transisi menuju era reformasi. Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 dan dikenal sebagai sosok cerdas dengan latar belakang pendidikan teknik penerbangan di Jerman. Kepemimpinannya yang singkat, hanya sekitar 17 bulan (1998–1999), menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia karena ia berhasil membuka jalan bagi demokrasi dan kebebasan pers. Selain itu, BJ Habibie juga dikenal dengan sikap visioner serta kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Artikel ini membahas secara lengkap biografi, kebijakan, dan warisan pemikiran Presiden BJ Habibie, tokoh penting dalam perjalanan urutan presiden Indonesia.

Baca Juga : Kiprah Soeharto: Presiden Kedua Indonesia dan Masa Orde Baru

Biografi Singkat BJ Habibie

BJ Habibie lahir dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ia menempuh pendidikan di SMAK Dago Bandung, lalu melanjutkan studi teknik penerbangan di Technische Hochschule Aachen, Jerman, hingga meraih gelar doktor di bidang konstruksi pesawat. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari, yang juga dikenal sebagai sosok pendamping setia. Karier profesionalnya dimulai di industri pesawat Jerman sebelum akhirnya kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto.

Karier Sebelum Menjadi Presiden

Sebelum menjabat presiden, Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi selama dua dekade (1978–1998). Ia juga memimpin Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan berhasil menciptakan pesawat N-250 Gatotkaca, simbol kemandirian teknologi Indonesia. Kemampuannya membuat Indonesia dikenal di dunia internasional sebagai negara berkembang dengan potensi teknologi tinggi.

Masa Pemerintahan BJ Habibie

sumber poto : https://www.tvonenews.com/berita/nasional/39878-profil-presiden-ri-ke-3-bj-habibie-sang-bapak-teknologi?page=2

BJ Habibie dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-3 pada 21 Mei 1998, setelah pengunduran diri Presiden Soeharto. Masa kepemimpinannya berfokus pada pemulihan ekonomi pasca-krisis 1998, reformasi politik, dan kebebasan pers. Ia juga memperkuat lembaga demokrasi dengan menetapkan kebijakan pemilu multipartai yang lebih terbuka. Di bidang hukum, Habibie mengesahkan UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, yang menjadi tonggak kebebasan demokrasi di Indonesia.

Kebijakan dan Kontribusi Penting

Selain reformasi politik, Habibie memperjuangkan transparansi pemerintahan, reformasi BUMN, dan modernisasi teknologi nasional. Namun, masa pemerintahannya juga diwarnai dengan keputusan melepas Timor Timur setelah referendum tahun 1999. Walaupun kebijakannya menuai pro dan kontra, keberanian Habibie menghadapi tekanan politik dan ekonomi menjadikannya sosok penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Baca Juga : Profil Lengkap Presiden Soekarno: Presiden Pertama Indonesia

Warisan dan Pengaruh BJ Habibie

Warisan terbesar BJ Habibie adalah semangat intelektualitas dan cinta tanah air. Ia mendirikan The Habibie Center, lembaga yang fokus pada demokrasi dan hak asasi manusia. Habibie juga menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi dan mengembangkan teknologi bangsa. Ia wafat pada 11 September 2019 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata berdampingan dengan istrinya, Ainun Habibie.

Referensi : 

  • Buku Habibie & Ainun karya BJ Habibie (Jakarta: THC Publishing, 2010).
  • Situs resmi Sekretariat Negara Republik Indonesia – Profil Presiden RI.
  • Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) – Koleksi Era Reformasi.
  • Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
  • Laman The Habibie Center: www.habibiecenter.or.id.

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 131 kali