Profil Lengkap Presiden Soekarno: Presiden Pertama Indonesia
Presiden Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang dikenal sebagai proklamator kemerdekaan dan pendiri dasar negara Pancasila. Lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901, Soekarno berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan bersama Mohammad Hatta. Sebagai tokoh karismatik, Ir. Soekarno berhasil mempersatukan rakyat dari berbagai suku dan agama untuk melawan penjajahan. Ia juga dikenal di dunia internasional karena gagasannya seperti Nasakom dan Gerakan Non-Blok, yang memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Dalam masa kepemimpinannya (1945–1967), Soekarno menanamkan semangat nasionalisme dan kemandirian bangsa. Artikel ini membahas secara lengkap profil, masa pemerintahan, dan warisan perjuangan Soekarno sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah urutan presiden Indonesia.
Biografi Singkat Soekarno
Soekarno lahir dari pasangan Raden Sukemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, yang mencerminkan perpaduan budaya Jawa dan Bali. Pendidikan dasarnya ditempuh di Tulungagung, kemudian melanjutkan ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Di sana, ia berguru pada H.O.S. Tjokroaminoto, tokoh Sarekat Islam yang banyak memengaruhi pandangan politiknya. Setelah lulus, Soekarno melanjutkan studi di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) dan meraih gelar insinyur teknik sipil pada 1926.
Peran Soekarno dalam Proklamasi Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Momentum tersebut menjadi tonggak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peristiwa ini bukan hanya hasil perjuangan politik, tetapi juga simbol kemenangan rakyat Indonesia atas penjajahan yang berlangsung lebih dari 350 tahun.
Masa Pemerintahan dan Kebijakan Penting

sumber poto : https://facts.net/history/people/10-extraordinary-facts-about-sukarno/
Sebagai Presiden Republik Indonesia periode 1945–1967, Soekarno menjalankan sistem pemerintahan yang berfokus pada Demokrasi Terpimpin. Ia menekankan persatuan nasional, ideologi Pancasila, serta kemandirian ekonomi melalui program Berdikari. Di bidang luar negeri, Soekarno menggagas Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung, yang memperkuat solidaritas negara-negara baru merdeka. Namun, masa pemerintahannya juga diwarnai gejolak politik dan ekonomi hingga akhirnya berakhir pada 1967.
Warisan dan Pengaruh Soekarno
Warisan Soekarno tidak hanya berupa kemerdekaan, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Ia meletakkan dasar pembangunan bangsa, membangun ikon seperti Monumen Nasional (Monas) dan Gelora Bung Karno, serta memperjuangkan posisi Indonesia dalam dunia internasional. Pemikirannya tentang nasionalisme, humanisme, dan kemandirian bangsa masih relevan hingga kini. Soekarno wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
(Ar)
Referensi :
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 4 ayat 1 tentang kedudukan Presiden).
- Buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia oleh Cindy Adams (Jakarta: Gunung Agung, 1966).
- Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) — Koleksi Dokumen Proklamasi 1945.
- Situs resmi Sekretariat Negara Republik Indonesia (www.setneg.go.id) bagian “Profil Presiden Republik Indonesia”.