Bupati Kabupaten Jayawijaya dari masa ke masa
Selama hampir lebih dari 5 dekade bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi daerah birokrasi di bawah Pemerintahan Republik Indonesia. Kabupaten Jayawijaya telah dipimpin dari masa sebelum peradaban dan sampai di masa modern oleh putra terbaik bangsa. Berikut adalah profil Bupati Kabupaten Jayawijaya dari masa ke masa
Muhammad Harahap — 1965–1968.
Muhammad Harahap adalah bupati pertama Kabupaten Jayawijaya semenjak dimekarkan menjadi Kabupaten. Beliau dapat disebut perintis kabupaten Jayawijaya yang berdarah Batak. Tidak banyak informasi yang dapat ditemukan mengenai beliau atau masa kepemimpinannya
Baca Juga : Profil dan Biografi Atenius Murip, Bupati Jayawijaya Periode 2024 - 2029
Clemens Kiriwaib — 1969–1971.

Clemens Kiriwaib adalah Bupati ke-dua di Kabupaten Jayawijaya. Beliau berasal dari Boven Digoel. Puncak kiprah nasionalnya terjadi saat ia menjadi Ketua Dewan Musyawarah Pepera Kabupaten Jayawijaya pada 16 Juli 1969. Dalam peristiwa Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tersebut, ia memimpin delegasi musyawarah yang secara resmi menyatakan bahwa wilayah Irian Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Pernyataan ini menjadi bagian dari proses historis yang mengukuhkan kedaulatan Indonesia atas Papua di mata dunia internasional. Meskipun masa jabatanya sebagai Bupati Kabupaten Jayawijaya,namun beliau telah memberikan dampak yang besar bagi perubahan di kabupaten Jayawijaya pada waktu itu,
Andreas Karma — 1971–1978.

Andreas Karma merupakan Bupati ke –tiga Kabupaten Jayawijaya yang menjabat dari tahun 1971-1978 yang menjadikannya menjabat selama dua periode. Beliau termasuk birokrat orang Asli Papua (OAP) yang dipercaya oleh Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki keadaan Irian Jaya (sekarang Papua). Sebelum diangkat menjadi Bupati Jayawijaya, pada tahun 60-an beliau juga pernah menjabat sebagai Camat Bokondini,sebuah distrik di wilayah pegunungan jayawijaya yang sekarang telah menjadi bagian dari Kabupaten Mamberamo Tengah.
Albert Dien — 1978–13 April 1989.

Albert Dien atau yang sering dikenal dengan julukan “Bapak Pembangunan Jayawijaya” merupakan Bupati Ke-lima di Kabupaten Jayawijaya yang menjabat dari tahun 1978-1989. Beliau berasal dari Sulawesi Utara. Awal mula karir dimulai dari Perwira TNI Angkatan Darat dan Komandan Kodim Jayawijaya. Beliau berperan penting dalam membuka keterisolasian wilayah Pegunungan Tengah Papua (Sekarang Papua Pegunungan) dengan membangun jalan,jembatan,infrastruktur lainnya guna meningkatkan akses public dan kesejahteraan masyarakat. Albert Dien Wafat pada 14 Oktober 2007 di Jayapura pada usia 72 Tahun. Warisannya sebagai pemimpin berdedikasi tinggi tetap dikenang oleh masyarakat Papua Pegunungan,khususnya Jayawijaya.
Jos Buce Wenas — 13 April 1989–24 Februari 1998.

Jos Buce Wenas atau yang sering dikenal J.B Wenas adalah bupati ke-enam Kabupaten Jayawijaya. Beliau berasal daro Tomohon,Sulawesi utara dan menjabat dari tahun 1989-1998. Karir beliau berawal dari AKABRI Darat pada 1968 dan kemudian berkaris di TNI hingga menjadi Brigjen (Purn.). Beliau dikenal karena membangun Museum Pilamo dan Pusat Pendidikan Silimo Pemuda,serta memajukan budidaya kopi Arabika di Jayawijaya. Sebagai penghormatan atas jasa-jasa beliau selama di Lembah Baliem, masyarakat setempat memberikat penghargaan dengan memberi nama salah satu jalan umu di wamena dengan nama beliau,JB Wenas (Jalan dari Pasar Jibama sampai di lapangan terbang). Warisannya tetap hidup dan dikenang hingga hari ini
David Agus Hubi (1998-2003)

Davif Agus Huby merupakan Bupati Ke-tujuh Kabupaten Jayawijaya yang menjabat dari tahun 1998-2003. Beliau adalah Bupati pertama yang merupakan Anak asli lembah baliem dari suku Dani/hubula. Beliau melanjutkan program dari bupati sebelumnya dimana membangun kabupaten jayawijaya dalam pembangunan jalan dan jembatan serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jayawijaya terutama pada masa itu dimana akses jalan masih belum terlalu memadai. Meskipun banyak tantangan dalam kepemimpinannya,nama David Agus Huby masih kerap terdengar dan tidak asing bagi masyarakat Kabupaten Jayawijaya terutama generasi mudanya.
John Wempi Wetipo — 18 Desember 2008 – 18 Desember 2013

John Wempi Wetipo adalah Bupati Ke-delapan Kabupaten Jayawijaya yang menjabat selama dua periode dari tahun 2008-2013. Beliau adalah anak asli lembah baliem dari suku dani dan merupakan Bupati termuda di Kabupaten Jayawijaya. Pada masa kepemimpinannya, beliau berfokus pada infrastruktur dasar, pendidikan, dan kesehatan di wilayah pegununganLanjutkan program “Wamena Bangkit”; dan meningkatkan PAD dan tata kelola pemerintahan di Kabupaten Jayawijaya.
Baca Juga : Kabupaten Jayawijaya, Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan
John Richard Banua (Rouw) — 18 Desember 2018 – 18 Desember 2023

John R Banua adalah Bupati Jayawijaya Ke-sembilan. Beliau sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati jayawijaya mendampingi John Wempi Wetipo selama dua periode masa jabatannya. Beliau berasal dari daerah Saireri di Serui.John R Banua atau sering dikenal dengan panggilan JRB, Selama menjabat sebagai bupati DI Kabupaten Jayawijaya, ada beberapa program yang sudah dicanangkan oleh beliau,diantaranya; Prioritas pemerataan imunisasi Polio di semua distrik Kabupaten Jayawijaya, termasuk distrik yang sangat sulit dijangkau. Pendorong pengembangan usaha ekonomi lokal, misalnya pengembangan usaha pembuatan bata di distrik wilayah pegunungan sebagai alternatif penghidupan masyarakat.Pelantikan pejabat eselon II & III di lingkungan Pemkab Jayawijaya dalam upaya memperkuat birokrasi pemerintahan daerah. Beliau juga merupakan Bupati dengan kekayaan cukup besar di daerah Papua Pegunungan.
Atenius (Athenius) Murip, S.H., M.H. — Dilantik 20 Februari 2025 – sekarang

Athenius Murib atau Bupati saat ini merupakan Bupati Ke sepuluh di Kabupaten Jayawijaya. Beliau dilantik pada 20 Februari 2025 kemarin setelah memenangkan pemilihan legislative tahun 2024. Masa Jabatan sampai tahun 2030. Beliau merupakan anak asli daerah Lembah Baliem yang berasal dari suku Dani. Beliau memulai karirnya sebagai seorang perwira TNI yang berasal dari kecabangan Korps Penerbang dan merupakan putra asli Papua Pegunungan pertama yang menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) Jayawijaya. Sebagai aparat keamanan negara,beliau telah meraih berbagi penghargaan. Tidak hanya itu, beliaupun ikut berkontribusi dalam menegakkan keamanan dan kedamaian di kota Wamena.Hal ini membuatnya mendapatkan simpati yang sangat baik dari masyarakat Lembah Baliem. Selain itu,beliau juga memiliki kemahiran dalam bidang Tarik suara (menyanyi).
Dalam kepempinannya mereke,sebagai manusia tentu tidak terlepas dari segala macam kekurangan dan kesalahan. Namun. Tidak dapat dipungkiri bahwa karena beliau-beliau inilah Kabupaten Jayawijaya bisa menjadi Kabupaten yang maju dan modern. Berawal dari dunia yang tertutup dan terisolasi dari dunia luar hingga sekarang jayawijaya bisa bersaing dengan kabupaten-kabupaten lain di skala nasional. Apalagi dengan gelar baru sebagai Kabupaten Induk di Papua Pegunungan yang telah melahirkan delapan kabupaten lain. Semua ini tidak terlepas dari visi,misi,gagasan dan kerja keras dari para pemimpin-pemimpin di Kabupaten Jayawijaya.
Referensi:
- Lintas Papua
- Lintas Papua Pegunungan
- Info Wamena