Artikel KPU Kab. Jayawijaya

Waspada Hoaks CPNS 2026: Ciri Situs Palsu dan Cara Mengeceknya

Pada era informasi digital kini, isu penerimaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sering dijadikan “lahan” untuk penyebaran informasi palsu atau hoaks. Salah satu yang paling nyata adalah kabar pembukaan CPNS 2026 yang menyeruak di media sosial, lengkap dengan tautan pendaftaran, formasi instan, bahkan janji lolos tanpa tes. Padahal, BKN bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pengumuman resmi soal jadwal maupun formasi CPNS 2026. 

Baca Juga : Informasi Lengkap Seleksi CPNS 2026: Jadwal dan Persyaratan Resmi

Mengetahui dan memahami ciri-ciri situs dan tautan palsu sangat penting agar tidak menjadi korban penipuan. Artikel ini membahas secara lengkap: (1) bagaimana mengenali situs palsu atau tautan hoaks terkait CPNS 2026, (2) langkah pengecekan keaslian informasi resmi, dan (3) tips agar tetap aman saat menunggu pengumuman resmi seleksi. Dengan demikian, Anda  sebagai calon pelamar atau publik dapat mengambil keputusan yang tepat dan terlindungi dari modus penipuan.

1. Kenapa Hoaks CPNS 2026 Banyak Beredar

  • Antusiasme tinggi masyarakat terhadap peluang menjadi ASN/CPNS membuat kabar seputar pembukaan CPNS sangat dicari, sehingga mudah dimanfaatkan pihak-ketiga untuk menyebarkan informasi palsu. 
  • Dalam beberapa kasus, tautan yang menyertainya sebenarnya merupakan situs phishing yang meminta data pribadi (nama lengkap, nomor KTP, nomor Telegram/WhatsApp), dan bukan pendaftaran resmi melalui portal nasional. 
  • Adanya klaim formasi besar dan jadwal segera dibuka sering kali tanpa sumber yang dapat diverifikasi, dan akhirnya dinyatakan hoaks oleh BKN/KemenPAN-RB. 

2. Ciri-Ciri Situs Palsu atau Hoaks CPNS 2026

Untuk melindungi diri, berikut ciri-ciri umum situs atau tautan hoaks terkait CPNS yang perlu Anda waspadai:

  • Alamat domain mencurigakan misalnya bukan pada domain resmi seperti *.bkn.go.id, *.menpan.go.id, atau portal nasional seleksi seperti sscasn.bkn.go.id. Contoh: tautan mengarah ke domain yang aneh atau meminta registrasi melalui Telegram/WhatsApp. 
  • Meminta data pribadi secara berlebihan yang bukan bagian prosedur standar pendaftaran CPNS (misalnya ongkos pendaftaran, transfer uang, atau nomor rekening).
  • Janji “langsung diterima” tanpa proses seleksi, atau formasi “terbuka untuk semua lulusan tanpa syarat”. Ini bertentangan dengan mekanisme resmi yang menggunakan tahapan seleksi (SKD, SKB).
  • Terdapat banner / unggahan media sosial yang tampak seperti resmi, tetapi ketika ditelusuri ternyata akun atau situs bukan milik instansi pemerintah.
  • Informasi jadwal dan formasi sudah diumumkan, padahal instansi resmi menyatakan belum ada keputusan. Contoh: media menyebut “CPNS 2026 dibuka Agustus”, namun BKN menyebut itu hoaks.

Baca Juga : Apakah PPPK Bisa Jadi PNS? Ini Penjelasan Lengkap Sesuai UU ASN

3. Cara Mengecek Informasi Resmi CPNS 2026

Agar Anda tidak tertipu, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Kunjungi portal resmi: (BKN,KemenPAN-RB, dan https://sscasn.bkn.go.id )
  2. Periksa akun media sosial resmi instansi (verifikasi centang biru atau disebut di situs resmi).
  3. Bandingkan domain tautan yang Anda terima dengan domain resmi. Jika berbeda atau tampak “sampling”, waspada.
  4. Perhatikan tidak ada pungutan biaya dalam pendaftaran CPNS resmi — BKN telah mengingatkan bahwa proses seleksi tidak boleh dipungut biaya.
  5. Cek berita “Cek Fakta” dari sumber independen seperti media yang memiliki kanal verifikasi hoaks. Contoh: Liputan6, Suara, Radar Madura memberikan laporan bahwa banyak tautan pendaftaran CPNS palsu.
  6. Tunggu pengumuman resmi dari instansi terkait sebelum ikut mendaftar. Jika terlalu cepat atau mendahului pengumuman resmi, informasi tersebut patut diragukan.

4. Kenapa Anda Harus Tetap Waspada Meski Sudah Siap Mendaftar

Meski Anda sudah mempersiapkan persyaratan untuk seleksi CPNS, tetap penting untuk waspada karena:

  • Proses seleksi CPNS melibatkan banyak tahap (usulan formasi, verifikasi, pendaftaran nasional, SKD, SKB) dan formalitas yang jelas — bukan proses instan yang dijanjikan hoaks.
  • Menyebarkan informasi palsu bisa merugikan banyak orang (termasuk Anda sendiri) dan mengganggu integritas proses seleksi.
  • Memastikan Anda hanya mengikuti informasi resmi membantu menjaga reputasi Anda sebagai pelamar yang cerdas dan dutangani dengan benar.

(Ar) 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 138 kali